Sabtu, 17 Maret 2012

Move On

How do I end up in the same old place,
faced again with the same mistakes,
so stubborn thinking I know what is right,
but life proves me wrong everytime,
taking roads that lead me nowhere,
how do I expect to get there,
but when will I learn to just put you first.

I come to you now when I need you,
but why do I wait to come see you,
I always try to do this on my own
but I was wrong cause only with you can I move on.
Can I move on.
When I awake it’s you that makes me strong,
and I know that you’ve been with me all along,
so many times I begin to close my eyes and listen to my heart,
with you life is so easy why do I make it hard,
oh taking roads that lead me nowhere how do I expect to get there when will I
Learn to just put you first.

Hey!
I come to you now when I need you,
but why do I wait to come see you,
I always try to do this on my own
but I was wrong cause only with you can I move on.

I get out of my own way, let you have your way.
Cause I realize I’m no god on my own,
I’m there for you, I’ll sell for you
I can’t live without you. Noooo

I come to you now when I need you, why do I wait to come see you,
I always try to do this on my own but I was wrong, I was wrong, I was wrong.
With only you, only you, with only you.
Can I move on, can I move on, can I move on




Bruno Mars - Move On

Senin, 05 Maret 2012

Pengakuan

Suara itu,suara yang dahulu selalu aku dengar. Tawanya begitu renyah. Tawanya terdengar tidak asing lagi di telingaku. Ingin sekali rasanya bisa berbincang dengannya dan mendengarkan setiap kata yang dia ucapkan kepadaku. Aku teringat pada masa lalu ku. Dimana,aku sering sekali mendengar tawa maupun tangis dia. Aku rindu dia. Rindu senyumnya,tawanya,tangisnya. Aku rindu semua tentangnya. Walaupun rindu itu hanya aku yang merasakan. Mungkin,aku rindu kamu,kamu rindu dia. Begitu mirisnya menjadi diriku.Ya,aku tahu rindu itu hanyalah bagian dari melepaskan. Aku mencoba sedikit demi sedikit untuk melupakanmu,melupakan semua tentang "kita". Mungkin "aku" dan "kamu" tidak akan pernah menjadi "kita" lagi. Kejadian di bulan sepuluh itu adalah sebuah tamparan keras bagi diriku. Aku ditampar oleh kenyataan yang begitu nyata,tak ada sandiwara sedikit pun. Begitu beratnya aku menerima sebuah keputusan yang aku anggap itu tidak adil. Keputusan yang begitu menyesakan hati,namun aku harus terima keputusan itu. Rasanya dunia sudah jungkir balik pada saat itu. Egoiskah diriku,bila aku ingin kau tidak ada yang memiliki selain diriku? Salahkah aku,bila aku terlalu mencintai dirimu? Benarkah dirimu sudah benar-benar melupakanku?

Sabtu, 03 Maret 2012

Titik Jenuh

Aku tidak mau lagi berada diantara ketidakpastian itu. Aku tidak mau lagi menunggu sesuatu yang memang bukan untuk aku. Seharusnya,aku sadari itu dari dulu. Sehingga tidak membuat diriku jatuh terlalu dalam. Bodohnya diriku,aku selalu saja mengikuti permainan yang tidak tau puncak kemenangan itu berada. Membuat hidupku sia-sia begitu saja terlewati dengan cara yang tidak normal. Mungkin otakku sudah bergeser terlalu jauh,sehingga aku bisa berbuat seperti itu yang tidak seharusnya aku lakukan. Seharusnya,aku ikhlaskan saja yang memang semestinya untuk di ikhlaskan. Dan seharusnya aku tidak memaksakan sebuah keadaan. Keadaan yang begitu rumit,sulit untuk ditebak. Sama seperti perasaan,perasaan itu rumit dan sulit untuk ditebak. Kadang aku sering salah mengartikan sebuah perasaan. Selama ini,aku memiliki perasaan yang salah terhadap orang lain,yang membuatku selalu berangan-angan tentangnya. Angan itu hanyalah sebuah angan yang tidak mungkin menjadi sebuah kenyataan. Dan keinginan itu hanya serupa gumpalan harapan yang lalu mewujud dalam ketidakmungkinan.