Senin, 05 Maret 2012
Pengakuan
Suara itu,suara yang dahulu selalu aku dengar. Tawanya begitu renyah. Tawanya terdengar tidak asing lagi di telingaku. Ingin sekali rasanya bisa berbincang dengannya dan mendengarkan setiap kata yang dia ucapkan kepadaku. Aku teringat pada masa lalu ku. Dimana,aku sering sekali mendengar tawa maupun tangis dia. Aku rindu dia. Rindu senyumnya,tawanya,tangisnya. Aku rindu semua tentangnya. Walaupun rindu itu hanya aku yang merasakan. Mungkin,aku rindu kamu,kamu rindu dia. Begitu mirisnya menjadi diriku.Ya,aku tahu rindu itu hanyalah bagian dari melepaskan. Aku mencoba sedikit demi sedikit untuk melupakanmu,melupakan semua tentang "kita". Mungkin "aku" dan "kamu" tidak akan pernah menjadi "kita" lagi. Kejadian di bulan sepuluh itu adalah sebuah tamparan keras bagi diriku. Aku ditampar oleh kenyataan yang begitu nyata,tak ada sandiwara sedikit pun. Begitu beratnya aku menerima sebuah keputusan yang aku anggap itu tidak adil. Keputusan yang begitu menyesakan hati,namun aku harus terima keputusan itu. Rasanya dunia sudah jungkir balik pada saat itu. Egoiskah diriku,bila aku ingin kau tidak ada yang memiliki selain diriku? Salahkah aku,bila aku terlalu mencintai dirimu? Benarkah dirimu sudah benar-benar melupakanku?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar